Friday, January 14, 2011

cacatnya sebuah kemuliaan

memelihara kelestarian alam, menentang segala bentuk kekerasan, mencintai perdamaian, menghargai perbedaan, memperjuangkan hak-hak asasi manusia adalah suatu kemuliaan yang apabila sikap dan sifat tersebut dimiliki oleh seluruh manusia, maka perdamaian dunia yang penuh cinta kasih akan terwujud. 
ada suatu kaum yang sampai sekarang berhasil menginspirasi banyak generasi muda untuk menjalankan nilai-nilai mulia itu. cerita-cerita seputar kaum yang tumbuh di era 60 an itu banyak diburu dan bahkan dipelajari sebagai sebuah kultur yang mempraktekkan gaya hidup berbeda dari yang lain.
namun, banyak dari generasi-generasi muda yang terjebak dalam budaya longgar kaum tersebut. mereka mengadopsi 100 % gaya hidup kaum yang kebablasan ini.
kebebasan menjadi sesuatu yang di agung-agungkan dan begitu diperjuangkan. banyak manusia yang ingin hidup bebas sebebas-bebasnya. padahal dengan mereka memiliki kebebasan yang mutlak itu, sesungguhnya ia ingin derajatnya disamakan dengan binatang.
kebebasan itu hanya milik Tuhan. Tuhan bebas memberikan batasan-batasan dan aturan-aturan kepada semua makhluk ciptaannya.
kaum yang di idolakan bahkan diikuti oleh sebagian besar anak muda itu mempraktekkan kehidupan bebas tanpa aturan yang jelas. bebas melakukan seks dengan siapa saja, kapan saja (tidak memiliki ikatan pernikahan) dan dimana saja, mengumbar aurat dimana-mana karena anggapan bahwa laki-laki dan perempuan itu sama, melakukan eksperimen meditasi dengan obat bius dan masih banyak lagi kecacatan mereka.
sesungguhnya aturan yang ada dalam sebuah agama itu adalah mutlak untuk mengangkat derajat manusia itu sendiri. binatang bisa bugil dimana-mana baik jantan maupun betina, sedangkan manusia tidak. binatang bisa melampiaskan hasrat seksualnya dengan semua binatang yang sejenis dengannya, dan manusia tidak bisa seperti itu.
obat bius, alkohol, seks bebas, melegalkan homoseksual atau penyimpangan yang lain, bugil dimana-mana telah membuat cacat nilai-nilai mulia yang telah dianut. 
manusia memang cenderung mau enaknya sendiri, mengikuti nafsu dan sok mau dibilang kritis. keberadaan Tuhan masih diperdebatkan dan dipertanyakan. agama dianggap sebagai sebuah lembaga untuk membeda-bedakan manusia. aturan-aturan yang diterapkan dalam sebuah agama dianggap sebagai bentuk pengekangan. akhirnya, atheis menjadi pilihan.
semua disederhanakan, cukup dengan menjaga alam semesta, memelihara perdamaian, berbuat baik hingga ritual-ritual agama dianggap sesuatu yang hanya membuang waktu.
Tuhan memang tidak butuh disembah, kekuatan Tuhan tidak berasal dari ketaqwaan manusianya. manusia sendirilah yang membutuhkan ritual itu sendiri sebagai sarana menentramkan hati, berkomunikasi dengan penciptanya dan sebagai wujud syukur atas apa yang telah Tuhan limpahkan padanya.
berpikirlah panjang, karena kehidupan ini tidak akan pernah berhenti. jasad bisa hancur setelah dikubur, namun rohani kita tetap abadi dan akan mempertanggungjawabkan perilaku kita selama hidup di dunia. perintah Tuhan yang dituangkan dalam ayat-ayatnya adalah penuntun manusia untuk mencapai kebahagiaan nyata yang abadi.

No comments:

Post a Comment